PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI BIAYA (Studi Eksperimen Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Biaya Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi Di SMK Hepweti Ciamis)
Abstract
Pembelajaran adalah suatu proses untuk menyampaikan materi secara formal kepada peserta didik, selain itu dalam pembelajaran guru harus dapat menciptakan berbagai interaksi dengan peserta didik. Selama ini pembelajaran dikelas selalu berpusat pada guru yang menerangkan dan peserta didik mendengarkan. Suasana tersebut menjadikan pembelajaran yang tidak konduksif dan tidak efektif sehingga materi yang tersampaikan tidak dapat diterima dan dipahami peserta didik secara optimal. Guru perlu menyadari bahwa pada saat mengajar, guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator. Keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) Peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran think pairs share (TPS) pada kelas eksperimen sebelum pengukuran awal (pretest) dan sesudah pengukuran akhir (posttest) di SMK Hepweti Ciamis. 2) Peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) pada kelas eksperimen sebelum pengukuran awal (pretest) dan sesudah pengukuran akhir (posttest) di SMK Hepweti Ciamis. 3) Perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran think pairs share (TPS) lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) pada pengukuran akhir (posttest). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Exprerimental Desgn. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Pretest dan Posttest. Teknik analisis data melalui perhitungan N-Gain, Uji t dan Uji F. Pengujian hipotesis digunakan dengan rumus t-test. Berdasarkan kajian teori dan analisis data yang telah peneliti paparkan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan yang signifikan tingkat hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share pada mata pelajaran Akuntansi Biaya di kelas XI Akuntansi 1 melalui pengukuran awal (pretest) sebesar 53,26, pengukuran akhir (posttest) sebesar 91,74 denga N-Gain 0,8 dengan kategori tinggi. 2) Terdapat peningkatan yang signifikan tingkat hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic pada mata pelajaran Akuntansi Biaya di kelas XI Akuntansi 1 melalui pengukuran awal (pretest) sebesar 42,08, pengukuran akhir (posttest) sebesar 79,20 dengan N-Gain 0,6 dengan kategori sedang. 3) Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan dari hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share lebih tinggi dibandikan dengan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic pada pengukuran akhir (posttest) kelas XI AK 1 dan pada pengukuran akhir (posttest) kelas XI AK 2 (hasil uji t-test diperoleh thitung > ttabel yaitu 8,59 > 2,02 dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan(dk) 45 Ha: Diterima.
Keywords
Hasil belajar; Think Pairs Share; Visualization; Auditory; Kinesthetic; Akuntansi Biaya
Full Text:
PDFReferences
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Supriadie, Didi dan Darmawan Deni. 2013. Komunikasi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Posdakarya
Refbacks
- There are currently no refbacks.