PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Nina Angriani

Abstract


Berhasil tidaknya pembelajaran sangat tergantung kepada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Guru merupakan ujung tombak paling depan dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran dan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Salah satunya adalah kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kompetensi siswa yang ditingkatkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sehingga diharapkan dapat meningkatnya jumlah siswa yang  mencapai KKM.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa pada sistem Ekskresi manusia. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) dengan melakukan 2 (dua) siklus tindakan, yang pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, tes hasil belajar dan angket.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan model kooperatif tipe jigsaw terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa.Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang  mencapai KKM dibandingkan dengan pra tindakan. Proses pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-2 meningkat sebesar 76% menjadi 86% pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 26% menjadi 90 % pada akhir siklus II pertemuan ke-2.                      Hasil belajar dan kemampuan siswa dengan menggunakan kooperatif tipe jigsaw pada siklus I pertemuan ke-1 sebesar 32 % meningkat sebesar 33 % menjadi 64% pada siklus I pertemuan ke-2. Demikian pula, hasil belajar dan kemampuan siswa pada siklus I pertemuan ke-2 meningkat sebesar 13 % menjadi 78 % pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula, hasil belajar dan kemampuan siswa pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 14% menjadi 92 % pada siklus II pertemuan ke-2. Pada umumnya siswa merespon dengan baik penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw. Hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan proses pembelajaran melalui tindakan  Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada pertemuan dan siklus ke siklus menunjukkan kemajuan dan peningkatan. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-1 sebesar 37% meningkat sebesar 26 % menjadi 63% pada siklus I pertemuan ke-2. Kata Kunci: Pemahaman, Sistem Ekskresi Manusia, Model Pembelajaran,                           Cooperatf Learning,  Jigsaw 

Full Text:

PDF

References


Anita Lie. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementrian Pendidikan Nasional RI., (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Yudhistira, D. (2012). Menyusun Karya Tulis Ilmiah Penelitian Kelas Yang Memenuhi Kriteria “Apik”. Ciamis: CV. Mulya Abadi.

Wiraatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/wa.v6i2.3047

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Wahana Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 

Indexing: