PERAN KADER INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN (IMP) DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA MARGACINTA KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN

SENI SONATA

Sari


Berdasarkan hasil penjajagan awal diketahui bahwa pencapaian program KB di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran belum optimal hal ini dikarenakan oleh kurangnya peran Institusi Masyarakat Pedesaan dalam mendorong program KB di Desa tersebut. berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah peran Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB?; 2) Hambatan-hambatan apakah yang dihadapi kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB?; 3) Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Lamanya penelitian selama 8 bulan. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara). Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah daya reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa: 1) Peran Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB secara umum sudah berperan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pendapat informan bahwa peran Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilakn program KB yang menyatakan sudah baik sebesar 53,41% dan yang menyatakan masih kurang sebesar 46,59%. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa Peran Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB sudah melaksanakan tujuh peran Institusi Masyarakat Pedesaan dalam menunjang keberhasilan program KB di desa menurut BKKBN (2011:5); 2) terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan peran Kader IMP seperti kurangnya Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam melakukan kerjasama dengan masyarakat; 3) Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam menunjang keberhasilan program KB berupaya mengoptimalkan kader Institusi Masyarakat Pedesaan dalam melakukan analisis motovasi dan kemampuan masyarakat untuk melakukan perubahan.

Kata Kunci


Peran Kader Institusi Masyarakat Pedesaan; Program Keluarga Berencana

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bagus. 2003. Kader Tenaga Harapan Masyarakat, Proyek Pengembangan Penyuluhan Gizi. Jakarta.

BKKBN. 2011. Badan Pelayanan Kontasepsi dan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional. Jakarta.

Budi, Dwik. 2010. Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Cahyo, Ismawati. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta.

Maramis, W.P. 2006. Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Mardikanto, Totok. 2003. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Niken, Meilani. Dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.

Nasution, Zulkarimen. 2007. Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Notoatmojo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka.

Santosa. 2003. Peran Serta Masyarakat. Jakarta: Walhi.

Suratun, dkk, 2005. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans,

Dokumen lain

Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor: 87/Per/G3/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggerakan Lini Lapangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga




DOI: http://dx.doi.org/10.25147/moderat.v2i4.2770

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.