REDEFINISI PETANI: DISKURSUS INDONESIA VIS-A-VIS BARAT

M. Gunardi Judawinata, Iwan Setiawan

Abstract


In Indonesia, the rising rate of agricultural land conversion and soil degradation, decreasing agricultural exchange rates, advancing technological and cultural development, and expanding innovations in planting mediums and farming approaches, have blurred the definition of a peasant. Does the same phenomenon happen worldwide? This paper aims to set the evolution of the definition of a peasant in Indonesia globally. This study departed from the constructivism paradigm, which used a hermeneutics approach and literature study method. More than 50 literature from the past century were studied. We found that in Indonesia, the definition of the peasant has not been strongly justified from many perspectives (experts, institutions, communities), which created disparities in space and time contexts. While peasant’s global definition tends to be constant as it acts as the centre of the proposition just like other professions. Diversities in commodities, planting systems, and the bargaining position of farming as economic activity caused the specification of peasant’s definition in Indonesia. Thus, the definition of the peasant is still “wild” without strong boundaries. As one of the former colonial countries, Indonesia cannot be separated from its colonial inheritance, which affected the media and corporations. We conclude that the reconstruction of peasants’ definitions and praxis becomes a necessity because the biases of the paradigm and characteristics of peasants have made peasants lose their autonomy, sustainability and sense of humanity (humanism). The definition of peasant is not limited to space and land occupied, it has not been agreed upon as a profession and the label is used openly.

Keywords


: diskursus, redefinisi, petani

References


Adiwilaga, A. (1992). Ilmu Usaha Tani. Bandung: Alumni Cetakan ke II.

Arif, B. (1995). Fungsionalisasi KUD dalam Melestarikan Swasembada Pangan dalam menyongsong Era Agribisnis PJP II (Kasus di Pantai Utara Jawa). Bandung: Pusat Dinamika Pembangunan Unpad.

Collier, W. L., Santoso , K., Soentoro, & Wibowo, R. (1996). Pendekatan Baru dalam Pembangunan Pedesaan di Jawa: Kajian Pedesaan Selama Dua Puluh Lima Tahun. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Currie , J. (1981). The Economic Theory of Agricultural Land Tenure. London: Cambridge University Press.

de Vries, E. (1985). Pertanian dan Kemiskinan di Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan PT. Gramedia.

Deleage, E. (2005). La fin des paysans: Mythe ou realite? Rennes: UMR 6590-ESO, Colloque FAIRE CAMPAGNE, Chercheur au Laboratoire d’analyse socio-anthropologique du risque (Université de Caen).

Dzulfi Agira Pratama. (2012). Profil Petani di Pinggiran Kota. Skripsi. Jatinangor: Fakultas Pertanian UNPAD.

Ekajati, E. S. (1984). Masyarakat Sunda dan kebudayaannya. Jakarta : Girimukti Pasaka.

Ellis, F. (1988). Peasant Economics, Famn Housholds and Agrarian Develop-ment. New York: Cambrige University Press.

Eva Amaliyah Fikriani. (2012). Potret Petani Padi di Lahan "Tidur" Kota. Skripsi. Jatinangor: Fakultas Pertanian UNPAD.

Geertz, C. (1976). Involusi Pertanian. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Hayami, Y., & Kikuchi, M. (1987). Lingkaran Setan Kemiskinan dan Shared Poverty. Jakarta: LP3ES.

Hessie, R. (2009). ANALISIS PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS DALAM. Bogor: DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN IPB.

J. H. Boeke. (1983). Prakapitalisme Asia. Jakarta: Sinar Harapan, Anggota IKAPI, Bekerjasama dengan Yayasan Tani Atsiri Wangi .

Kahwati, L. C., & Kane, H. L. (2019). Qualitative Comparative Analysis in Mixed Method Research and Evaluation. London: SAGE Publications, Inc; 1 edition (.

Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita Jilid I . Bandung: Mandar Maju.

Kasryno, F. (1984). Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. (1982). Antropologi Budaya. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurnia, G. (1986). Régénération de Paysan. Paris: Une Thèse de Doctorat Université Paris X Nanterre.

Kurnia, G. (2004). Petani Pejuang yang Terpinggirkan. Bandung: Makalah Disampaikan dalam Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Universitas Padjadjaran.

Kurniati, E., & Hawa, L. (2003). Studi Kesiapan Petani Untuk Melaksanakan Pengelolaan Usaha Tani Melalui Pendekatan Ekonomi Sebagai Perusahaan Pertanian. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 15.

Landsberger, H., & Y. G, A. (1981). Pergolakan Petani dan Perubahan Sosial . Jakarta: CV. Rajawali.

Lefebvre, H. (2000). The Production of Space. New York: Georgetown University Press.

Linda Tuhiwai Smith. (2012). Buku Google: Decolonizing Methodologies: Research and Indigenous Peoples. Retrieved from Books Google: www.zedbooks.co.uk

Lombard, D. (2005). Nusa Jawa: Silang Budaya (Le carrefour javanais. Essai d'histoire globale). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Margono Slamet. (2000). Pemberdayaan Manusia Menuju Masyarakat Madani. Dalam Prosiding Seminar Nasional. Kerjasama Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan PPS-IPB dengan Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI). Bogor: Pustaka Wirausaha Muda.

Mendras, H. (1995). Les sociétés paysannes : éléments pour une théorie de la paysannerie. Paris: Armand Colin.

Moore, Barrington. (1966). Social Origins of Dictatorship and Democracy: Lord and Peasant in the Making. Boston : MA: Beacon Press.

Mosher, A. T. (1965). Menggerakan dan Membangun Pertanian. Djakarta: CV. Yasaguna.

Mosher, A.T. (1965). Menggerakan dan Membangun Pertanian. Djakarta: CV. Yasaguna.

Mubyarto. (1994). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

N.C. van Setten van der Meer . (1979). Sawah cultivation in ancient Java Aspects of development during the lndo-Javanese period, 5th to 15th century . Canberra: Oriental Monograph Series no.22 Faculty of Asian Studies in association with Australian National University Press.

Nugraha, A., & Herawati, R. (2015). Menguak Realitas Orang Muda di Sektor Pertanian Perdesaan. Jurnal Analisis Sosial Volume 19 Nomor 1 Edisi Agustus 2015.

Patong, D., & Soehardjo, A. (1984). Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Ujung Pandang.: Universitas Hasanuddin.

Planck , U. (1990). Sosiologi Pertanian. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Popkin, S. (1986). Petani Rasional. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri.

Raffles, T. S. (2008). The History of Java. Yogyakarta: Penerbit Narasi.

Redfield, R. (1985). Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Jakarta: CV. Rajawali .

Rodjak, A. (2006). Manajemen Usahatani. Bandung: Pustaka Giratuna.

Rogers, E. (1960). Social Change in Rural Society. A textbook in Rural Sociology. New York: Appleton Centuri Crofts, Inc.

Rogers, E. (1969). Modernization Among Peasants. The Impact Of Communication. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Sajogyo. (1993). Agriculture and Industrialization in Rural Development in Dirkse et.al (eds): Indonesia's Experiences Under the New Order . Leiden: KITVL Press.

Sajogyo, & Pudjiwati, S. (1980). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Scott, J. (1976). The Moral Ecomony of The Peasant . London: Yale University Press.

Setiawan, I. (2012). Dinamika Pemberdayaan Petani . Bandung: Widya Padjadjaran .

Setiawan, I. (2018). Pertanian Postmodern. Jakarta: Penebar Swadaya.

Shanin, T. (1972). Peasants and Peasant Societies. August 30th 1972 by Penguin Books.

Sisworo, W. (2006). Swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan tantangan abad dua satu: Pendekatan ilmu tanah tanaman dan pemanfaatan iptek nuklir. Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Soetrisno, L. (1999). Pertanian Pada Abad 21. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud .

Soewardi, H. (1976). Respons Masyarakat Desa Terhadap Modernisasi Produksi Pertanian Terutama Padi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Spilackova, M. (2012). Historical Research in Social Work-Theory and Practice. ERIS web journal (http://periodika.osu.cz/eris/dok/2012-02/04_historical_research_in_social_work.pdf).

Sugiyanto. (1996). Persepsi Masyarakat tentang Penyuluhan Pembangunan dalam pembangunan Masyarakat Pedesaan. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana IPB.

Sumardjo. (1999). Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Petani. Disertasi. Bogor: Program Pasca Sarjana IPB.

Teken, I. (1984). Meningkatkan Taraf Hidup Petani kecil: Makalah disampaikan Dalam Diskusi Panel Hari Jadi Fakultas Pertanian Unpad Ke-25. Bandung: Fakultas Pertanian Unpad.

Tita Nuraini. (2017). Karakteristik Petani Padi Sawah. Jatinangor: Fakultas Pertanian UNPAD.

Tjondronegoro, M. (1990). Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa. Jakarta: Prisma.

Van der Ploeg, J. (2018). The New Peasantries : Rural Development in Times of Globalization. London: Taylor & Francis Ltd.

Vlekke, B. (2008). Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: Samsudin Berlian (Penerjemah) Kepustakaan Populer Gramedia.

Wallace, A. R. (2015). Sejarah Nusantara ( The Malay Archipelago. Yogyakarta : IndoLiterasi.

Wiradi, G., & et.all. (2009). Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris. Yogyakarta: STPN Press.

Wolf, , E. R. (1983). Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: Diterjemahkan oleh Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Rajawali Pers.

Yans Michael Godfried Rony Basa Hutagalung. (2016). Kajian Usahatani Padi Sawah. Jatinangor : Fakultas Pertanian UNPAD.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/ma.v9i1.9277

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 M. Gunardi Judawinata, Iwan Setiawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________________________________

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telepon: 0265-7602739

Email: mimbaragribisnis@gmail.com

 

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 __________________________________________________________________________________

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis diindeks oleh: