TRADISI NYANGKREB DI DUSUN SUKARAJA DESA ANDAPRAJA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS (Suatu Tinjauan Sejarah Kebudayaan Dari Tahun 1972-2007)
Yeni Wijayanti, Ratna Kartika
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tradisi Nyangkreb adalah suatu tradisi menjelang panen padi yang dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan pada Dewi Sri yang merupakan Dewi Padi dan asal mula tumbuh-tumbuhan. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang telah diperoleh, tradisi ini juga sebagai doa keselamatan agar mendapat hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Prosesi ini dilakukan oleh seorang punduh biasanya dilakukan pada sore hari pada pukul 3 atau 4 sore. Para petani menyediakan beberapa syarat-syarat atau sesaji untuk acara Nyangkreb tersebut. Dalam upaya melestarikan tradisi nyangkreb ini, dilakukan dengan upaya pemahaman terhadap nilai-nilai budaya bangsa. Salah satu upaya dalam melestarikan Tradisi Nyangkreb ini adalah dengan menggelar acara yang memberikan perkenalan kreativitas seniman/budayawan Sunda yang menampilkan beragam tradisi Sunda termasuk Tradisi Nyangkreb sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan alam, dorongan dari aparat pemerintah juga bisa dilakukan dengan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk lebih menjaga dan melestarikan Tradisi Nyangkreb. Makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi ini terdapat makna yang begitu besar bagi masyarakat, antara lain mempererat tali silaturahmi, menjaga dan melestarikan tradisi turun temurun dari leluhur dan sebagai ungkapan syukur atas berkah yang didapat.Kata Kunci: Tradisi, Nyangkreb dan Tradisi SundaABSTRACTThe result of this research indicated that Nyangkreb tradition is a tradition of the rice harvest was intended as a form of homage to the goddess Dewi Sri who is the origin of rice and herbs. This tradition as an expression of gratitude for the harvest that has been obtained, this tradition as well as a prayer for safety in order to obtain better results in the future. The procession is carried out by a Punduh usually done in the afternoon at 3 or 4 in the afternoon. Farmers provide some of the terms or offerings for the Nyangkreb event. In an effort to preserve the tradition of this nyangkreb, carried out with the effort of understanding of the cultural values of the nation. One effort in preserving this tradition is to hold Nyangkreb event gives an introduction creativity of artists/cultural Sunda featuring a variety of traditions including Nyangkreb tradition in an attempt to get closer to nature, the encouragement of government officials can also be done by giving local communities to more maintain and preserve the tradition Nyangkreb. Meanings and values contained in this tradition are so great meaning for the community, among others tighten the relationship, maintain and preserve the tradition handed down from ancestors and as an expression of gratitude for the blessings that come by.Kata Kunci: Tradition, Nyangkreb and Sundanese Traditions
References
Agustina, Wawan. 2014. Upacara “Nyuguh” di Kampung Kuta Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis (Suatu Tinjauan Sejarah Budaya).
_____. 2014. Monografi Desa Andapraja. Rajadesa: Desa Andapraja.Daryana, Nana. 2011. Tradisi Nyawen di Kampung Pamijahan Desa Medanglayang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.
Herimanto dan Winarno. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jatnika, Herdis. 2007. Tradisi Rarakaan (menjelang panen padi di sawah di Desa Nagarajati Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis).
Koentjoroningrat. 2014. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Muliawati, Lilih. 2010. Tradisi Bongkar Bumi di Desa Leuwimunding Kabupaten Majalengka (Suatu Tinjauan Sejarah Sosial Budaya).
Murniatmo, Gatot. 2000. Khazanah Budaya Lokal. Yogyakarta: Adi Cipta Group.
Nurhasanah, Neneng. 2012. Tradisi Babarit Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis (Suatu Tinjauan Sejarah).
Ranjabar, Jacobus. 2014. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alvabeta CV.
Soeganda, R Akip Prawira. 2007. Upacara Adat Di Pasundan. Bandung: CV. Wahana Iptek.