Tradisi Sanggring (Desa Gumeno Gresik) Sebagai Materi Penanaman Budaya Lokal Peserta Didik

Shovi Wiranata Febriani, Deny Yudo Wahyudi, Joko Sayono, Indah Wahyu Puji Utami

Abstract

Keanekaragaman budaya di masyarakat memiliki ciri khas dan keunikan yang berbeda. Gresik dengan segala keanekaragaman masyarakatnya, berakulturasi dengan budaya lokal yang ada. Tradisi Sanggring di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Gresik menjadi budaya lokal yang dilaksanakan masyarakat. Sejarah dan keunikan tradisi tersebut, membuat tradisi tersebut dapat terjaga dan menjadi kebiasaan sampai saat ini. Dari keunikan tradisi Sanggring, guru dapat menjadikannya sebagai salah satu materi pembelajaran sejarah. Tepatnya pada materi sejarah lokal masyarakat pada Kurikulum Merdeka. Tujuan penulisan artikel adalah untuk mengetahui sejarah dan perkembangan tradisi Sanggring, serta tradisi Sanggring sebagai materi penanaman budaya lokal. Penggunaan metode sejarah dan studi pustaka digunakan dalam penulisan artikel untuk mengkaji dan mengeksplorasi pembahasan tradisi Sanggring. Tradisi Sanggring menjadi hasil budaya dari Kerajaan Giri, masa Sunan Dalem. Pengintegrasian materi budaya lokal dalam Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan, salah satunya dengan penggunaan sumber-sumber sejarah. Peserta didik dapat belajar, mengenal, dan memahami budaya lokal di lingkungannya.

Keywords

Sejarah; tradisi sanggring; budaya lokal

References

Almarisi, A. (2023). Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah dalam Perspektif Historis. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 7(1), 111–117.

Atmam, S. (2008). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Upacara Syukuran Sanggring Di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik [Universitas Islam Negeri Maliki Malang]. http://etheses.uin-malang.ac.id/ 4177/1/13110079.pdf

Budiarta, I. W. (2023). Integrasi Kearifan Lokal Mulat Sarira Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal IKA, 21(1), 1–7.

Fanani, M. R. (2023). Kolak Ayam Sanggring: Studi Tentang Etnomedisin Di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik (1990-2010) [Universitas Islam Kiai Haji Achmad Siddiq Jember]. http://digilib.uinkhas.ac.id/17077/1/Mohammad Riza Fanani_U20184012.pdf

Handayani, A. I. (2013). Peran Gender dalam Tradisi Kolak Ayam. antrounairdotnet, 2(1), 255–267.

Herlina, N. (2020). Metode Sejarah (Revisi 2). Satya Historika. http://digilib.isi.ac.id/ 6127/2/Pages from Metode Sejarah Revisi Akhir 2020.pdf

Ibrahim, N. (2021). Kajian Kritis Akulturasi Islam dan Budaya Lokal. Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 9(1), 27–28.

Khamidi, A. N., & Aryanto, H. (2023). Perancangan Motion Comic Asal-Usul Tradisi Kolak Ayam Sebagai Media Pengenalan Budaya Untuk Remaja. Jurnal Barik, 4(3), 219–229.

Kuswono, K., Sumiyatun, S., & Setiawati, E. (2021). Pemanfaatan Kajian Sejarah Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah Di Indonesia. Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian Lppm Um Metro, 6(2), 206.

Machmudin, S. (2013). Tradisi Kolak Ayam Sanggring: Dokumentasi Folklor Disertai Analisis Makna Dan Fungsi Bagi Masyarakat Desa Gumeno Kabupaten Gresik. Journal.unair.ac.id, 76–83.

Mufarohah, S., & Aminuddin, K. (2014). Aspek-Aspek Historis Tradisi Sanggring (Kolak Ayam) Di Desa Gumeno Kabupaten Gresik. Avatara, 2(3), 586–598.

Permendikbud No 8 tahun 2022. (2022).

Ridwan, M., AM, S., Ulum, B., & Muhammad, F. (2021). Pentingnya Penerapan Literature Review Pada Penelitian Ilmiah. Jurnal Masohi, 2(1).

Sayono, J. (2023). Pembelajaran Sejarah Lokal Dalam Upaya Memahami Kurikulum Merdeka.

Sholahuddin. (2022). Tradisi sejak 497 Tahun Lalu, Warga Gumeno Gresik Gelar Sanggring. jawatimur.com. https://www-jawapos-com.cdn.ampproject.org/v/s/ www.jawapos.com/hijrah-ramadan/amp/ 01382824/tradisi-sejak-497-tahun-lalu-warga-gumeno-gresik-gelar-sanggring? amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari %251%24s&aoh=16962628928352 &referrer=

Supriatna, E. (2019). Islam dan Kebudayaan (Tinjauan Penetrasi Budaya Antara Ajaran Islam dan Budaya Lokal/Daerah). Jurnal Soshum Intensif, 2(2).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.