Mabokuy Sebagai Wujud Kesadaran Ecoliteracy Masyarakat Purwaraja – Rajadesa

Yadi Kusmayadi, Sudarto Sudarto

Abstract

Mabokuy hadir sebagai bentuk kreasi seni modern yang menggabungkan antara unsur seni kerajinan dan pertunjukan merupakan hasil pemikiran, keahlian, keterampilan, olah rasa, dan khayalan seniman dengan realitas yang terjadi saat ini. Lahir atas dasar keprihatinan terutama makin terkikisnya kesadaran budaya dan hilangnya ketakdiman masyarakat terhadap alam. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi, mendeskripsikan secara utuh dan komprehensif wujud kesenian Mabukuy, mengungkapkan nilai kearifan lokal dan maknanya dalam menjaga tradisi leluhur serta mempertahankan kelestarian lingkungan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna filosofis bambu dalam kesenian ini sebagai simbol keberanian, keindahan alam, kekuatan, ketangguhan, ketahanan, keluwesan, kesetiaan, dan penghormatan. Hal ini tercermin dalam berbagai jenis kesenian dan tradisi Sunda yang menggunakan bambu sebagai bagian penting dari unsur-unsur budaya dan kehidupan masyarakatnya. Nilai yang tak terkira dari kesenian ini adalah kekuatan ekspresif mempromosikan budaya berkelanjutan dan membangun kesadaran selain sebagai sarana hiburan dan edukasi masyarakat.

Keywords

Kesenian Mabokuy; Kesadaran Ecoliteracy; Makna dan Nilai Filosofis

References

Anggrian, M., & Iksan, N. (2022). Seni Dalam Dimensi Ekologi: Peran Insan Seni Dalam Advokasi Isu Lingkungan. Brikolase: Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa, 14(2), 153-170. doi: https://doi.org/10.33153/brikolase.v14i2.3964

Akib, Muhammad. (2011). Penegakan Hukum Lingkungan Dalam Perspektif Holistik-Ekologi. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung. hlm. 4-5.

Blanc, N., & Benish, B. L. (2017). Form, Art and the Environment: Engaging in Sustainability. Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781315660370

Butler, D. (2018). Cultural Ecology Change and Sustainable Development: Challenges for Kajian Budaya in Praxis. . . Proceedings International Conference on Cultural Studies. Vol. 1, July 2018, 7–11.

Dillistone, F.W. (2002). The Power of Simbol. Yogyakarta: Kanisius.

Dispar, K. C. (2022). Mabokuy (Manusia Boboko Dudukuy) Kreasi Seni Heleran Khas Desa Sukamaju Kecamatan Rajadesa Ciamis. Dispar Kab.Ciamis. https://dispar.ciamiskab.go.id/2022/09/10/mabokuy-manusia-boboko-dudukuy-kreasi-seni-helaran-khas-desa-sukamaju-kecamatan-rajadesa-ciamis/

Griffin, EM. (2003). A First look at Communication Theory. USA: The McGraw-Hill.

Heriyawati, Y., & Wita, A. (2022). Exploring the Indonesian Maritime Art toward Appreciation of Coastal Literacy. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 22(2), 283-297. doi: https://doi.org/10.15294/harmonia.v22i2.37140

Irianto, A. M. (2005). Tayub, antara ritualitas dan sensualitas : erotika petani Jawa memuja Dewi. Lengkongcilik Press.

Janan, S. N., Brata, Y. R., & Budiman, A. (2022). Dampak Perkembangan Kesenian “Mabokuy” Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Purwaraja Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Tahun 2015-2020. J-KIP (Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan), 3(1), 131–142. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v3i1.6007

Kamila, N. (2019). Perkembangan Kesenian Mabokuy (Manusia Boboko Dudukuy) Di Desa Purwaraja Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis [Universitas Siliwangi]. http://repositori.unsil.ac.id/375/

Keraf, A. Sonny. (2005). Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 253.

Kusumastuti, E., Rohidi, T. R., Hartono, H., & Cahyono, A. (2021). Community-Based Art Education as a Cultural Transfer Strategy in the Jaran Kepang Art Performance of Semarang Regency. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 21(1), 154-167. doi: https://doi.org/10.15294/harmonia.v21i1.30181

Menzies, C. R. (2006). Traditional Ecological Knowledge and Natural Resource Management. University of Nebraska Press.

Nakagawa, Shin. (2019). Art as Means for Formulating Solutions to Social Problems. Seni & Revolusi Industri 4.0; ISI Yogyakarta dalam Pusaran Virtual. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta. Dana, I. W., Agustiawan, A., Sucitra, I., Winahyuningsih, M. H., Hapsari, P. D., Laksono, K., ... & Tsung-Te, T. (2019). Seni & Revolusi Industri 4.0 ISI Yogyakarta dalam Pusaran Virtual.

Nurfajriani, N., Azrai, E. P., & Sigit, D. V. (2018). Hubungan Ecoliteracy Dengan Perilaku Pro-Lingkungan Peserta Didik SMP. Florea : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 5(2), 63. https://doi.org/10.25273/florea.v5i2.3126

Paramita, I. G. A. (2018). Disequilibrium Bhuana Agung dan Bhuana Alit. VIDYA WERTTA: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 1(2), 72-77. doi: https://doi.org/10.32795/vw.v1i2.190

Piliang, Y. A. (2019). Seni, Desain dan Kebudayaan dalam Spirit Revolusi Industri 4.0. In SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis Teknologi) (Vol. 2, pp. 1-9). https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/247

Ridwan, R., Narawati, T., Karwati, U., & Sukmayadi, Y. (2020). Creativity and innovation of artist in maintaining and developing the songah tradition art. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 20(2), 213-222. doi: https://doi.org/10.15294/harmonia.v20i2.25169

Ruman, Y. S. (2021). Humanisme Ekologis (Perspektif Henryk Skolimowski). BINUS University. https://binus.ac.id/character-building/2021/02/humanisme-ekologis-perspektif-henryk-skolimowski/

Setiyowati, L. (2017). Konsep Indegenous Environmental Knowledge Dalam Meningkatkan Literasi Masyarakat Desa Ngantru Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 13(2), 1–8. https://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/8740%0Ahttps://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/viewFile/8740/5421

Smith, Jonathan A., Flowers, Paul., and Larkin. Michael. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore, Washington: Sage.

Sugiharta, A., Sumidi, S., & Lovadi, I. (2012). Conservation for better future. Balai Taman Nasional Kutai. https://pustek.menlhk.go.id/pdf/2023/CONSERVATION-FOR-BETTER-FUTURE.pdf

Sukmawan, S., & Nurmansyah, M. A. (2012). Etika Lingkungan Dalam Folklor Masyarakat Desa Tengger. Literasi, 2(1), 88–95.

Sulistyobudi, N., Sujarno, & Fibiona, I. (2017). Budaya Spiritual Parahyangan di” Tanah Mataram”, Sistem Kepercayaan Komunitas Adat Tajakembang, Dayeuhluhur Cilacap (Issue April). Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DI. Yogyakarta. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=OhIVEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA92&dq=kesenian+umbul+kabupaten+brebes&ots=z1m6E7yuGA&sig=4t9hVg0hr0IJQfekRhhW5gOCexM

Sumarjdo, J. (2002). Arkeologi Budaya Indonesia. Yogyakarta: Qalam.

Tumanggor, B. J. M. (2020). Ekologi Akal Budi: Memahami Alam sebagai Kesatuan menurut Gregory Bateson. MELINTAS, 36(2), 212-237. doi: https://doi.org/10.26593/mel.v36i2.5378

Yuliana, A. (2022). Kesenian Mabokuy Ciamis dari Perkakas Dapur yang Unik. Djavatoday.Com. https://djavatoday.com/ciamis/kesenian-mabokuy-ciamis-dari-perkakas-dapur-yang-unik/

Refbacks

  • There are currently no refbacks.