Kajian Pakaian Pengantin Wanita Malam Basandiang Duo dalam Prosesi Adat Perkawinan di Nagari Air Bangis

Melfiana Melfiana, Yuliarma Yuliarma

Abstract

Malam basandiang duo merupakan salah satu rangkaian acara dalam prosesi adat perkawinan minangkabau di Nagari Air Bangis. Acara ini memiliki keunikan pada perlengkapan adat seperti pelaminan serta pakaian pengantin merupakan pakaian khusus yang berbeda untuk acara resepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk pakaian pengantin wanita pada malam basandiang duo dalam prosesi adat perkawinan di Nagari Air Bangis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bentuk baju kebaya panjang dipasangkan dengan kain songket,salendang balapak,suntiang gadang dan tanpa alas kaki.  Aksesorisnya menggunakan dukuah cakiak dan dukuah pinyaram, golang lokok dan lamin koniang. Keunikan pakaian dapat dilihat dari aksesoris khusus yang terbuat dari kain beludru yaitu golang lokok dan lamin koniang yang berbeda dengan pakaian pengantin wanita pada umumnya di Minangkabau. Pakaian pengantin pada acara malam basandiang duo memiliki makna sebagai penghargaan terhadap kedua mempelai yang telah berhasil melewati proses menuju perkawinan yang benar di mata adat.

Keywords

Pakaian Pengantin; Basandiang duo; Air Bangis

References

Desmaleni, R., Efi, A., & Yuliarma. (2014). Studi tentang Desain Ragam Hias Pakaian Pengantin Tradisional Lubuk Begalung Padang. Home Economic and Tourism, July, 18.

Efi, A. (2000). Tradisi dan Perubahan Busana Penganten Minangkabau di Kota Padang.

Ernatip. (2004). Arti Simbolik Ragam Hias Pada Peralatan Upacara Perkawinan di Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat (N. Effendi (ed.)). Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisionel.

Husni, N. I., & Riza, Y. (2022). TRADISIONAL WANITA MINANGKABAU tersebut ( Dahlan & Immerry , 2017 ). Perhiasan merupakan pelengkap dari pakaian dan tidak perkawinan di Minangkabau masih sedikit dijumpai dan perlu ditelaah lebih lanjut . Diharapkan budaya Minangkabau . Tulisan ini dibuat.

Maresa, A. (2016). Estetika Simbolis Dalam Busana Pengantin Adat Minangkabau Di Padang. Jurnal Filsafat, 19(3), 255–272.

Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Ilmiah CIVIS, 2.

Tapan. (2011). Adat Perkawinan di Minangkabau. http://id.shoong.com/social-%0Asciences/1747500-pernikahan-adat-Minangkabau-tanah-datar

Welsa aini septian ayla hustrida, silvina noviyanti F. chan. (2024). Analisis Budaya Dalam Tradisi Perkawinan di Adat Minangkabau. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, vol 4 no 3, 2844–2851.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.