IDENTIFIKASI PERSEPSI MASYARAKAT KUTA TENTANG KONSERVASI LINGKUNGAN

Mia Nurhilmiah, Dadi Dadi, awang Kustiawan

Sari


Penelitian ini mengungkap tentang bagaimana persepsi masyarakat Kuta tentang konservasi lingkungan. Deskripsi pengetahuan dan kesadaran masyarakat Kuta tentang konservasi lingkungan berdasarkan tradisi dan budaya masyarakat Kuta yang berperan dalam konservasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka hasil penelitian sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil analisis data menggambarkan persepsi masyarakat Kuta tentang konservasi lingkungan, dengan jumlah responden 23 orang. Beberapa tradisi dan budaya masyarakat Kuta mendukung upaya konservasi lingkungan, namun persepsi masyarakat Kuta pada tradisi dan budayanya tersebut belum sepenuhnya mengarah pada konservasi lingkungan. Terjaganya kearifan lokal masyarakat memberikan dampak yang baik dalam konservasi lingkungan. Persepsi masyarakat tentang konservasi lingkungan ditentukan oleh ketokohan, usia, minat individual, tempat tinggal, dan motif ekonomi. Keterkaitan masyarakat Kuta pada tradisi dan budaya yang berkaitan dengan konservasi lingkungan tampaknya telah mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya beberapa pelanggaran adat yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan demikian, persepsi masyarakat Kuta terhadap tradisi dan budayanya perlu diarahkan sebagai upaya konservasi lingkungan. Kata Kunci: Kampung Kuta, persepsi masyarakat, konservasi lingkungan.

Teks Lengkap:

Hal 39-48 (Download PDF)

Referensi


Adeng, P., S.A., Herlinawati L., R., E.I., Masduki, A., Suhawan, W., dan Tirtayana. 2014. Kajian Kearifan Lokal di Kampung Kuta Kabupaten Ciamis. Bandung: CV. Izda Prima.

Arsyad, A. M. (2017). “Identifikasi Kesadaran Masyarakat terhadap Konservasi dan Rehabilitasi Burung.” J. Sosio Didaktika. 4(1): 81-91.

Ens, E. J., Petina, P., Philip, A. C., Marita B., Lilian C., Bruce, D., Cheryl D., Jitendra, G., Betch, G., Sonia, L., Locke, J., Packer, J., Gerry, T., dan Steve,

W. (2015). “Indigeneous biocultural knowledge in ecosysten science and management: Review and insight from Australia.” J. Biological Conservation. 181 (2015): 133-149.

Ernawati, Azrai E.P., dan Wibowo S.S. (2016). “Hubungan Persepsi Kearifan Lokal dengan Sikap Konservasi Masyarakat Desa Lencoh Kecamatan Selo di Taman Nasional Gunung Merapi.” Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi (BiosferJPB). 9(1): 65-69.

Hilman, I., Hendriawan, N., dan Sunaedi, N. (2019). "Culture of Local Wisdom of Kampung Kuta Community in Facing Climate Changes in Ciamis Regency, West Java." Proceeding on Southeast Asian Geography Association (SEAGA) 13th Conference on IOP Conf.Series: Earth and Environmental Science 338, Tasikmalaya: IOP Publishing. 1-7

Khairullah, S., Indra, dan Fatimah E. (2016). “Persepsi Masyarakat terhadap Fungsi Hutan Mangrove dalam Upaya Pengurangan Resiko Bencana.” J. Ilmu Kebencanaan. 3(3): 110-119.

Luthfi, A., dan Wijaya, A. (2011). “Persepsi Masyarakat Sekarang tentang Konservasi Lingkungan.” J. Komunitas. 3(1): 29-39

Mavhura, E., dan Mushure, S. (2019). “Forest and wildlife resource-conservation efforts based on indigenous knowledge: The case of Nharira community in Chikomba district, Zimbabwe.” J. Forest Policy and Economics. 105: 83- 90.

Oktaviani, R., dan Yanuwiadi B. (2016). “Persepsi Masyarakat terhadap Konservasi Spesies Riparian di Tepi Sungai Porong, Kabupaten Sidoarjo.”

J. Biotropika. 4(3): 81-87.

Persada, N.P.R., Mangunjaya, F.M., dan Tobing, I.SL. (2018). “Sasi sebagai Budaya Konservasi Sumber Daya Alam di Kepulauan Maluku.” J. Ilmu dan Budaya. 41(59):6869-6900.

Sangha, K.K., Smith, J.R., Morrison, S.C., Costanza, R., dan Edwards, A. (2017). “Challenges for valuing ecosystem services from an Indigenous estate in norhern Australia.” J. Ecosystem Services 25: 167-178.

Sangha, K.K., Preece, L., Rosas, J.V., Kegamba, J.J., Paudyal, K., Warmenhoven,

T. dan RamaKrishnan, P.S. (2018). “An ecosystem services framework to evaluate indigenous and local people'connections with nature.” J. Ecosystem Services. 31: 111-125.

Sardiyarso, E.S., dan Puspitasari P. (2018). “Myth and Social Imagination: Traditional Village Preservation Concept (Case Study: Kampung Adat Kuta, Ciamis, West Java).” LivaS: Interational Journal on Livable Space 3(1): 1-12.

Setiawan, H., Purwantil, R., dan Garsertiasih, R. (2017). “Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Konservasi Ekosistem Mangrove di Pulau Tanakeke Sulawesi Selatan.” J. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 14(1): 57- 70.

Setyawan, F.A., dan Laelasari A.U. (2015). "Internalisasi Karakter Konservasi Lingkungan melalu Media Game Deservasi." Scientific Journal of Informatic. 2(1): 83-90

Yuliani, E., Liesnoor, D., dan Aji, A. (2018). “Pelaksanaan Pendidikan Konservasi untuk Pelestarian Hutan Mangrove pada Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (KPL Pansela) Desa Ayah Tahun 2016.” J. Edu Geography 6(1): 8-15.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/jpb.v9i1.5331

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Jurnal ini terindeks :

Google Schoolar Garuda Dimension Crossref SINTA