DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN PADA ZAMAN PENCERAHAN

Uu Adkur Sutendy

Abstract

Konsep hubungan Tuhan dengan alam mengalami perubahan yakni Tuhan menjadi “The devine Clockmaker” yang dulunya dipandang personal berganti menjadi impersonal, suatu ciri dari deisme “The God who started the machine and left it to run by it self “. Galileo mengembalikan segala sesuatu kepada pengertian matematik. Alam hendaknya diselidiki dengan menggunakan matematik. Segala kenyataan bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Alam baginya merupakan satu-satunya sumber dari pengetahuan ilmiah, tetapi juga kitab suci merupakan sumber dari pengetahuan teologi, dalam hal ini Galileo meletakan alam dan kitab suci dalam derajat yang sama. Dengan demikian maka ide-ide tentang Tuhan berubah dari Supreme God menjadi First Cause, terlihat perubahan dari Bibilical Theology menjadi Natural Theology. Sikap zaman pencerahan terhadap agama itu memusuhi atau setidak-tidaknya mencurigai. Misalnya orang berupaya untuk mengganti agama Kristen dengan agama alamiah murni, yang isinya dikembalikan kepda Allah dan Jiwa, yang dapat dimengerti oleh akal dan beberapa peraturan bagi perubahan kesusilaan, tanpa kewajiban untuk berbakti dan menggabungkan diri dengan persekutuan gereja. Banyak keyakinan keagamaan yang merupakan hasil dari khayalan yang tidak berlaku untuk umum dan tidak ada gunanya untuk hidup. Jika demikian sesungguhnya agama itu, hanya sebagai hasil karya manusia yang disebabkan oleh rasa takutnya sendiri, terhadap tujuan hidupnya sehingga mengantarkan manusia kepada anggapan adanya banyak dewa. Pandangan ini diperkuat oleh keyakinan Home akan tidak adanya prinsip kausalitas. Akhirnya pemikiran-pemikiran para filsuf abad pencerahan terpengaruh oleh perkembangan keilmuan tersebut di atas dengan versi pandangan sendiri-sendiri.Kata Kunci: Filsafat, Pengetahuan, dan RenaissanceABSTRACTThe concept of god relationship with nature that changes God into "The devine Clockmaker" who was once viewed personal change becomes impersonal, a hallmark of deism "The god who started the machine and left it to run by it self". Galileo restore everything to mathematical understanding. Nature should be investigated by using mathematics. All reality is a quantitative and measurable. Nature for him is the only source of scientific knowledge, but also the holy book is the source of theological knowledge, in this case the Galileo put nature and scripture in the same degree. Thus, the ideas of the Supreme God of gods transformed into a First Cause, visible changes of Theology bibilical into Natural Theology. Enlightenment attitude towards religion is hostile or at least suspect. For example, people sought to replace Christianity with pure natural religion, whose contents are returned kepda God and the soul, which can be understood by reason and change some rules for decency, without obligation to serve and join the church community. Many religious beliefs that are the result of a delusion that does not apply to the public and there is no point to life. If so true that religion, just as man's work caused by her own fear, to the purpose of his life that leads man to the perceived existence of many gods. This view was reinforced by the belief Home will be the absence of the principle of causality. Eventually the thoughts of the philosophers of the Enlightenment influenced by scientific developments mentioned above with their own version of a view.Keywords: Philosophy, Science, and Renaissance

Full Text:

PDF INDONESIA

References

Fritjof Capra, (2007), The Turning Point, Titik Balik Peradaban, Sains, Masyarakat, dan Kebangkitan Kebudayaan, Penerbit Jekak, Yogyakarta

Hasil catatan Kuliah Falsafah Ilmu Pengetahuan Sosial, Semester Ganjil 2008-2009, dari Ibu Prof DR Hj Rochiati Wiriaatmadja, MA

Leela Ghandhi, (2001), Teori Poskolonial, Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat, Penerbit Qalam, Yogyakarta

Mulyadi Kartanegara, (2005), Menembus Batas Waktu, Panorama Filsafat Islam, PT Mijan Pustaka, Bandung.

Jujun Suriasumantri, ed, (1987), Ilmu Dalam Perspektif, Yayasan Obor Karahayuan, Jakarta.

Polanyi, Michael, (1996), Segi Tak Terungkap Ilmu Pengetahuan, Terjemahan Michael Dua, Gramedia, Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.