MENJAGA MAKNA DARI NILAI ADAT COKAIBA DI TENGAH-TENGAH ARUS MODERENITAS MASYARAKAT PATANI

Agus Hi Jamal, Amrulla Umar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik masyarakatnya dan perkembangan desa terutama dalam hal pemanfaatan budaya Cokaiba serta menjaga kelestariannya dari pengaruh zaman sehingga budaya coka iba bisa di modifikasi, dengan baik. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Deskriptif, yaitu dengan cara mengambil data-data pengamatan langsung terhadap lingkungan masyarakat ketika Hajatan Cokaiba itu dilakukan masyarakat, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisi dengan cara data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti sesuai dengan kebutuhan penelitian kemudian menganalisis data penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di tengah-tengah pengaruh mederenitas dan perkembanagn zaman seperti sekarang ini, Cokaiba, merupakan adat dan kebudayaan, masyarakat Patani yang di laksanakan ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW, Lalu sampai saat ini masi tetap ada, pada malam Maulid Nabi itu. sehingga harus dapat mempertahankan nilai yang terkandung didalamnya, karena warisan leluhur ini memiliki makna filosofi yang mendalam sehingga menjadi kekuatan sosial dan eksistensi, roh dari peradaaban masyarakat Patani, budaya unik ini dibawakan oleh sawdagar Arab yang menyiarkan agam Islam di Zazirah, Al-Moluk Ternate dan Tidore, secara pendekatan Historiografis patani berdekat lagsung dengan Tidore sahingga istilah Cokaiba pun berasal dari bahasa Tidore yang artinya bermuka setan. Lalu kemudian budaya ini memiliki makna nilai budaya seni, yang mendalam, di tengah-tengah masyarakat itu, namun seiring dengan perkembangan zaman budaya ini mulai pupus nilainya.The purpose of this study is to determine the characteristics of the community and the development of the village, especially in terms of utilizing the Cokaiba culture and preserving it from the influence of the times so that the culture of compassion can be modified properly. The method in this research is qualitative with a descriptive approach, namely by taking direct observation data on the community environment when the Cokaiba celebration is carried out by the community, interviews, and documentation. Analysis technique by means of the data obtained is then classified based on the aspects studied according to the needs of the research then analyzes the research data according to the actual situation. The results of this study indicate that in the midst of the influence of modernity and the development of times like today, Cokaiba, is a custom and culture, the Patani community which was carried out at the birth of the Prophet Muhammad SAW. so that it must be able to maintain the value contained therein, because this ancestral heritage has a deep philosophical meaning so that it becomes a social force and existence, the spirit of the civilization of the Patani people, this unique culture was brought by the Arab sawdagar who broadcast Islam in the Zazirah, Al-Moluk Ternate and Tidore, in the historiographical approach, patani is closely related to Tidore, so that the term Cokaiba also comes from the Tidore language which means devil-faced. Then then this culture has a profound meaning of artistic cultural value in the midst of that society, but along with the development of this cultural age its value begins to disappear.

Keywords

akna; Nilai; adat Coka iba; Masyarakat Patani

References

Arikunto, Suharsimi. (1984). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Proseur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Fritjof, Cpara. (1997). Titik Balik Peradaban Sains dan Kebangkitan Kebudayaan, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Jenkes, Chris. (2013). Cultur Studi Kebudayaan, Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Eti Ismiwati, 2012 Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta: Anggota Ikapi.

Kuntowijoyo, 2006 Budaya dan masyarakat, Yogyakarta: Tiara Wacana

Nyoman Kutha Ratna, 2017 Estetika Sastra dan Budaya Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yad Mulyadi, 1999 . Antropologi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hylland Eriksen, 2019 Antropologi, Sosial Budaya, Yogjakarta : CV. Titian Galang Prinitika

Piotr Sztompka, 2004. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta : Prenada

Hasan Said,( 2002 : 57 ). Sumber Dana Suatu Penelitian Di Tentukan Keseluruhan Sumber

Endaswara, (2003 : 152-153 ) Pengumpulan Data ini, Menggunakan Langkah-Langkah Wawancara

Bugin Burhan, 2003 Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persahada: Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.