KAJIAN IKONOGRAFI DAN IKONOLOGI: RAGAM HIAS PADA BANGUNAN BALE RANTE DI KOMPLEKS MAKAM SUNAN DRAJAT

Angga Fajar Ramadhan, Djuli Djatiprambudi, I Nyoman Lodra

Abstract

Kompleks makam Sunan Drajat merupakan warisan budaya yang memiliki hubungan dekat dengan periode kehiduan Sunan Drajat. Salah satu bangunan yang menarik dan memiliki konsep filosofis di kompleks makamnya yaitu bangunan bale rante. Bale rante digunakan oleh para Wali Songo untuk berkumpul dan bermusyawarah. Bangunan tersebut berbahan material kayu, berbetuk joglo, beratap limas, berhias ukiran ragam hias dan berasal dari kerajaan Majapahit. Bentuk ragam hias yang menghiasi bangunannya unik dan berbeda dengan bentuk ragam hias pada bangunan kompleks makam lainnya. Tujuan: mendeskripsikan makna ragam hias yang ada pada bangunan bale rante. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan metode ikonografi dan ikonologi Erwin Panofsky, dengan tahapan: (1) tahap pra ikonografi, dilakukan dengan mengkaji bentuk penyusun ragam hias pada bangunan bale rante berdasarkan makna faktual dan makna ekspresionalnya. (2) Tahap analisis ikonografi, dilakukan dengan mengidentifikasi makna sekunder yang telah dikaji sebelumnya dengan mengaitkan pada tema dan konsep penciptaan sesuai peristiwa atau sejarah ragam hias tersebut diciptakan. (3) Tahap interpreasi ikonologi, melakukan intuisi sintesis untuk mengungkap makna yang terkandung dalam simbol yang ada dalam ragam hias. Hasil penelitian: Bentuk rantai menyimbolkan kesatuan dan pengayoman. Daun ukel menyimbolkan sumber kehidupan dan kebaikan hati. Pohon hayat dan bunga teratai menyimbolkan keabadian dan penyatuan manusia dengan Allah.The grave complex of Sunan Drajat is a cultural heritage that has a close relationship with the life period of Sunan Drajat. One of the interesting buildings and has a philosophical concept in the tomb complex is the Bale Rante building. Bale rante is used by the Wali Songo for gathering and deliberation. The building is made of wood material, in the form of a joglo, with a pyramid roof, decorated with ornate carvings and comes from the Majapahit kingdom. The forms of decoration that decorate the building are unique and different from the decorative forms in other tomb complex buildings. Purpose: to describe the meaning of the existing decorative styles in the bale rante building. Research method: this study uses Erwin Panofsky's iconography and iconology methods, with the following stages: (1) pre-iconography stage, carried out by examining the decorative forms of the bale rante building based on factual and expressive meanings. (2) The iconographic analysis stage is carried out by identifying secondary meanings that have been previously studied by linking to the themes and concepts of creation according to the events or history of the decorative motifs being created. (3) The iconological interpretation stage involves synthesizing intuition to reveal the meaning contained in symbols that exist in decorations. Result of research: The form of a chain symbolizes unity and protection. Ukel leaves symbolize the source of life and kindness. The tree of life and the lotus flower symbolize the immortality and union of man with Allah.

Keywords

Kajian Ikonografi dan Ikonologi; Ragam Hias; Bale Rante; Sunan Drajat

References

Guntur. (2004). Ornamen Sebuah Pengantar. STSI Press Surakarta.

Halim, A & Herwindo, R. P. (2017). The Meaning of Ornaments in the Hindu and Buddhist Temples on the Island of Java (Ancient - Middle - Late Classical Eras). Riset Arsitektur (RISA), 1(02), 170–191. https://doi.org/10.26593/risa.v1i02.2391.170-191

Nizam, A., Nugraha, W., & Gustami, S. P. (2018). Eksistensi Ragam Hias Sulur Gelung Teratai. Journal of Urban Society’s Arts, 5(1), 37–48.

Panofsky, E. (1955). Meaning of The Visual Arts. Doubleday Anchor Books.

Rahmat, D. (2020). Garis keturunan Sunan Drajat dan salah satu penulis buku Sejarah Sunan Drajat Dalam Jaringan Masuknya Islam di Nusantara, di Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Lamongan.

Rony. (2014). Ikonografi Arsitektur dan Interior Masjid Kristal Khadija Yogyakarta. Journal of Urban Society’s Arts, 1(2), 121–134. https://doi.org/10.24821/jousa.v1i2.793

Sadah, K., D, A. H., & Sachari, A. (2018). Kandungan Nilai Ajaran “Memangun Resep Tiyasing Sasama” Pada Ragam Hias Gerbang Kompleks Makam Sunan Drajat. Jurnal Islam Nusantara, 2(2), 162. https://doi.org/10.33852/jurnalin.v2i2.91

Sumardjo, J. (2006). Estetika Paradoks. Sunan Anbu Press.

Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara: kajian khusus tentang ornamen Indonesia. Dahara Prize.

Sunyoto, A. (2018). Atlas Wali Songo. Pustaka IIMaN.

Tim Peneliti dan Penyusun Buku Sejarah Sunan Drajat. (1998). Sejarah Sunan Drajat Dalam Jaringan Masuknya Islam di Nusantara. . PT. Bina Ilmu Surabaya.

Toekio, S. (2000). Mengenal Ragam Hias Indonesia (Angkasa (ed.)).

Yumarma, A. (2012). Konsep Manusia Dalam Gunungan: Sebuah Refleksi Filosofis Terhadap Kearifan Lokal. Jurnal Filsafat, 22(1), 18–30. https://doi.org/10.22146/jf.12983

Refbacks

  • There are currently no refbacks.