MELESTARIKAN NASKAH KUNO MELALUI KEGIATAN PRESERVASI BAHAN PUSTAKA (Studi tentang kegiatan preservasi naskah kuno “Sanghyang Raga Dewata” di Museum Sri Baduga Provinsi Jawa Barat)

Yunus Winoto, Rakanda Ibrahim

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji tentang kegiatan pelestarian naskah kuno. Lokasi penelitian dilakukan di Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah naskah kuno yang bernama  Sangyhyang Raga Dewata yakni suatu naskah yang menceritakan mengenai kosmologis penciptaan alam semesta menurut masyarat Sunda. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam membuat kebijakan pelestarian naskah kuno khususnya naskah Sanghyang Raga Dewata ada perlakuan khusus dalam melakukan tindakan yang bersifat preventif yakni dalam perawatannya tidak meggunakan minyak sereh maupun kemiri eperti pada jenis naskah kuno lainnya. Hal ini dikarenakan naskah kuno Sanghyang Raga Dewata terbuat dari daun nipah dan tinta, sehingga sangat rentan terhadap kerusakan jika menggunakan minyak sereh atau kemiri. Sedangkan untuk tindakan yang bersifat kuratif pihak musium Sri Baduga  telah melakukan tiga kali tindakan kuratif yang berupa teknik enkapsulasi serta teknik yang berupa alih media.The study aims to examine the preservation of ancient texts. The location of the study was conducted at the Sri Baduga Maharaja Museum, West Java Province. The object of this research is an ancient text called Sangyhyang Raga Dewata, a text that tells the cosmological creation of the universe according to the Sundanese masses. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of interviews, observation and through library research. Based on the results of the study it can be seen that in making the preservation of ancient manuscripts, especially the Sanghyang Raga Dewata manuscript, there is a special treatment in carrying out preventive actions, namely in the treatment not using citronella oil or candlenut as in other types of ancient manuscripts. This is because the Sanghyang Raga dewata is made of nipah leaves and ink, so it is very vulnerable to damage if using citronella or candlenut oil. Whereas for curative actions the museum Sri Baduga has carried out three curative actions in the form of encapsulation techniques and techniques in the form of media transfer.

Keywords

Preservasi; Naskah kuno; Pelestarian bahan pustaka

References

Elis Suryani NS, 2013. Gambaran Kosmologis Sanghyang Raga Dewata (Naskah Lontar Abad XVI Masehi), dapat di akses pada link: https://wa-iki.blogspot.com/2013/08/gambaran-kosmologis-sanghyang-raga.html

Peraturan Pmerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang “Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Cagar Budaya.

Yin, Robert. K. (2006). Studi Kasus Desain dan Metode. Bandung: Rajawali.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.