NILAI FILOSOFIS BUSANA PENGANTIN ADAT KEPRABON INTEN KADATON GALUH

Anisa Nurazizah Yahya, Yat Rospia Brata, Agus Budiman

Abstract

Busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan busana pengantin daerah khas Kabupaten Ciamis yang telah dipatenkan dan dibakukan secara nasional pada tanggal 14 Februari 2001. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai asal-usul busana, pakem pemakaiannya dan nilai filosofis yang terkandung di pakaiannya sehingga dapat menjadi salah satu sumber untuk mengenalkan busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh secara luas khususnya untuk masyarakat di Kabupaten Ciamis sendiri. Metode dalam penelitian ini menggunakn metode penelitian sejarah dengan mengguakan dua teknik penelitian yaitu teknik observasi dan teknik wawancara disertai dokumentasi yang dibutuhkan. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk mengamati pakem pemakaian busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh serta mengetahui bagaimana nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan hasil rekonstruksi busana melalui penelitian sejarah, babad, naskah hingga dokumentasi pernikahan khususnya penggalian mengenai kebesaran Prabu Siliwangi untuk menghadirkan nuansa keagungan, kemegahan dan syarat akan berbagai makna dan siloka. Busana pengantin adat Keprabon inten Kadaton Galuh diilhami dari bentuk-bentuk riasan cirebon-Sumedan-Sukapura yang dikombinasikan. Secara keseluruhan busana ini memiliki banyak filosofis tentang kehidupan untuk kedua mempelai sebagai bekal hidup, namun sayangnya busana ini baru dipakai sebatas untuk pagelaran baik ditingkat nasional maupun asia, dan belum pernah dipakai di daerahnya sendiri yaitu di Kabupaten Ciamis dalam sebuah upacara pernikahan sehingga hampir tidak dikenali oleh masyarakat.Fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh is a bridal fashion distinctive region of Ciamis District that had been patented and standardized nationally on February 14, 2001. This study aims to obtain data about the origins of fashion, pakem use and philosophical values contained in the clothes so it can be one of the sources to introduce the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh widely, especially to the community in the District of Ciamis own. The method in this research uses the method of historical research uses two research techniques, namely observation techniques and interview techniques accompanied by the required documentation. Observation and interview techniques used to observe the grip the use of fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh as well as knowing how philosophical values contained in it. The results showed that the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh is the result of the reconstruction of fashion through historical research, the chronicle, the script to the documentation of the wedding in particular the excavation of the greatness of the King Siliwangi to bring the feel of the majesty, the splendor and the terms will be a variety of meanings and siloka. Fashion custom wedding Keprabon inten Kadaton Galuh inspired from the forms of makeup cirebon-Sumedan-Sukapura combined. Overall this dress has a lot of philosophical about life to both the bride as a provision for life, but unfortunately this fashion new used merely for performances at both national and asia, and has never been used in their own area in the District of Ciamis in a wedding ceremony so that it is almost not recognizable by the public.

Keywords

Busana Pengantin; Nilai filosofis; Pekem pemakaian

References

Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Depdikbud. (1993). Arti perlambang dan fungsi Tata Rias Pengantin Dalam Menanamkan Nilai-nilai Budaya Provinsi daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Direktorat sejarah Dan Nilai Tradisional.

Depdikbud. (1993). Arti Perlambang Dan Fungsi Tata Rias Pengantin Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Budaya Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Anropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.