Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Suruhwadang Kabupaten Blitar

Syahira yumna Azizah, Choirul Anna Nur Afifahh

Abstract

Stunting termasuk masalah kurang gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama. Kabupaten Blitar memiliki prevalensi stunting 14,5% atau kategori rendah dibandingkan prevalensi nasional. Desa Suruhwadang terkenal dengan pemasok telur terbesar di Kabupaten Blitar karena mayoritas masyarakatnya menjadi peternak ayam sehingga penghasilan masyarakat termasuk kategori cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Suruhwadang Kabupaten Blitar. Jenis penelitian ini observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan di Desa Suruhwadang pada bulan Desember 2022. Subjek adalah balita usia 6-59 bulan berjumlah 15 anak dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara, test, dan pengukuran antropometri langsung kemudian analisa data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Desa Suruhwadang yaitu riwayat infeksi pada balita (p=0,024), riwayat ASI eksklusif (p=0,00), serta asupan energi (p=0,005) dan protein (p = 0,01). Sedangkan pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Suruhwadang. Saran penelitian ini adalah memberikan penyuluhan ASI eksklusif dan memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga balita terkait penanganan penyakit infeksi serta meningkatkan informasi mengenai pola makan yang bergizi seimbang pada balita.

Keywords

ASI eksklusif; balita; gizi seimbang; stunting

References

Anindita, P.(2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga,Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (pendek) pada Balita Usia 6-35 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Kesehatan Masyarakat

Anshori, H. (2013). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Skripsi. Semarang : Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Astutik,dkk. (2017). Faktor risiko kejadian stunting pada anak balita 24-59 bulan (studi kasus di wilayah kerja puskesmas gabus II kabupaten pati tahun 2017). Jurnal kesehatan masyarakat. Vol 6 No 1 Hlm 409-418

Ernawati F, Prihatini M, Yuriesta A. (2016). Gambaran Konsumsi Protein Nabati dan Hewani Pada Anak Balita Stunting dan Gizi Kurang di Indonesia. Penelitian Gizi dan Makanan.

Iis Maria. (2016). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Polindes Patranrejo Berbek Nganjuk. Jurnal Hospital Majapahit Vol 8 No. 1

Indahsari, N., Noor, N. N., Arsyad, D. S. (2016). Relationship of Exposure of Air Pollution in House with Occurrence of Acute Respiratory Infections in Children Under Five at Puskesmas Malimongan Baru.

Juairia, Wini Malinda, dkk. (2022). Kesehatan diri dan Lingkungan : Pentingnya gizi bagi perkembangan anak. Jurnal Multidisiplin Bharasumba

Kemenkes RI. (2021). Buku Saku Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Kementrian Kesehatan RI.Jakarta

Niken, Komang. (2020). Kejadian Stunting berkaitan dengan perilaku merokok orang tua.Jurnal Ilmu Keperawatan Anak.

Pertiwi, P.(2012). Gambaran Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Kuncir Tangerang. Jurnal Keperawatan FK UI.

Picauly, I., & Toy, S. M.(2013).Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, Ntt. Jurnal Gizi Dan Pangan.

Pratama, I.S., Aini, S.R., Maharani, B.F.(2019)."Implementasi Gasing (Gerakan Anti Stunting) melalui PHBS dan Pemeriksaan Cacing." Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat 2(1): 80-3

Putri MS, Kapantow N, Kawengian S. (2015). Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. eBiomedik

Rahmawati H. .(2018). Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Anak Balita dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dengan Kejadian Stunting di Desa Nyemoh Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Surakarta

Rahmawati, D., & Agustin, L. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Informasi Tentang Stunting Dengan Kejadian Stunting (Relationship Of Mother's Level Of Education And Providing Information About Stunting With Stunting Events). Jurnal Ilmu Kesehatan Vol, 9(1).

Sidiartha, I. G. L.(2015). Association Between Energy and Macronutrients Intake. Jurnal Ilmiah Kedokteran.

Sulastri, D. (2012). Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 36(1), 39-50.

Sulistyoningsih,H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Refbacks

  • There are currently no refbacks.