KONTRIBUSI USMAN JANATIN DALAM KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA, 1962-1966
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF INDONESIAReferences
The aims of this study include several research questions to be answered, namely explaining the brief biography of Usman Janatin (2) the confrontation between Indonesia-Malaysia; (3) and Usman Janatin's contribution in the confrontation. Methods in writing this history using historical research methods. According Kuntowijoyo, research conducted when using the method of history there are 5 stages, namely (1) selection of topics; (2) heuristics or source collection; (3) historical verification or criticism, source validity; (4) interpretation; and (5) historiography or writing. The results in this study were Janatin's life from small to becoming a member of the Naval Command Corps (KKO-AL). The confrontation of Indonesia and Malaysia was due to the British plan which would form a Jabungan Joint Territory into a Malaysian Federation. President Sukarno strongly rejected the formation of the Federation of Malaysia which was considered a project of Neo-colonialism by the British. This prompted President Sukarno to issue a Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Janatin and his colleagues successfully infiltrated and sabotaged MacDonaal House in Singapore, which was then part of the Malaysian Federation. However, Janatin action stalled when he was caught. With a long process, Janatin finally sentenced to death by hanging. After the execution took place, President Soeharto established Janatin as a National Hero by Presidential Decree No. RI. 050 / TK / 1968 dated 17 October 1968.
Keywords: Usman Janatin, Confrontation Indonesia-Malaysia
arifsae.com@gmail.com
“Adakan Gerakan Sukarelawan! Tjatur Tunggal dan Front Nasional = pantja Tunggal”, Kedaulatan Rakjat, 17 Maret 1964.
Adrian Vickers. 2005. A History of Modern Indonesia. New York. Cambridge University Press.
Anwar Yasin. 1987. Pembaharuan Kurikulum Sekolah Dasar, Sejak Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Cribb. Robert dan Kahin, Audrey. 2004. Historical Dictionary of Indonesia. Toronto: The Scarecrow Press, Inc.
C.S.T. Kansil & Julianto. 1972. Sedjarah Perdjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Departemen Penerangan RI. 1964. Gelora Konfrontasi Mengganjang “Malaysia”. Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Dhakidae, Daniel. 2014. “Hubungan Cinta-Benci antara Indonesia dan Malaysia”. Majalah Prisma Vol. 28, No. 2, September 2009, hal 50-53.
Dwipayana,dkk. 1989. Soeharto, Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya. Jakarta: Citra Lamtoro Gunung Persada.
Frans. S. Fernandes. 1988. Hubungan Internasional dan Peranan Bangsa Indonesia: Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Farram, Steven. 2014. “Ganyang! Indonesian Populer Songs from the Confrontation Era, 1963-1966”. Jurnal Bijdragen Tot De Tall-, land- En Volkenkunde 170 (2014) 1-24.
Gamal Komandoko. 2008. 125 Pahlawan dan Pejuang Nusantara. Jakarta: Pustaka Widya.
Herman Mujirun. 1974. Sekilas Kenangan 2(dua) Pahlawan Serda KKO Bin H.Ali dan Kopral KKO Harun Bin Said. Jakarta: Yayasan Sosial Usman-Harun.
Imam Tholhah. 2001. Anatomi Konflik Politik di Indonesia: Belajar dari Ketegangan Politik Varian di Madukoro,. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ibrahim, Muchtaruddin. 1993. Usman Bin Haji Muhammad Ali alias Janatin. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
“Kita Tidak Mengclaim kal. Utara Hanja Simpata Atas Perdjuangan Rakjat Brunei”, Kedaulatan Rakjat, 26 Desember 1962.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Kuncoro Hadi dan Sustianingsih. 2015. Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional. Yogyakarta: Familia.
Kusumah Hadiningrat. 1971. Sedjarah Operasi-Operasi gabungan Dalam Rangka Dwikora, Jakarta: Departeman Pertahanan – Keamanan Pusat Sedjarah ABRI.
Loanglois, CH.V dan Seignobos, CH. 2015. Introduction to the Study of Hostory, Pengantar Ilmu Sejarah (terj). Yogyakarta: Indoliterasi.
Muhaimin, Yahya A. 2005. Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966 (certakan ke-tiga). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Murgiyanto. 1989. Usman dan Harun Prajurit Setia. Jakarta: Direktorat Perawatan Personil TNI-AL Subdit Sejarah.
M.C. Ricklefs. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.
-------. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Marwati Djoened Poesponegoro&Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka.
Majalah Marinir, “Sejarah Korps Marinir dan Emblem”, edisi 144, November 2014, hlm. 4.
Mahpudi, et.al. 2014. Pak Harto, The Untold Sories. Jakarta: Kompas Gramedia.
Mohd Noor bin Abdullah. 1979. Kemasukan Sabah dan Serawak ke dalam Persekutuan Malaysia. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.
Mabes TNI. 2014. Biografi Pahlawan Nasional dari Lingkungan TNI. Jakarta: Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Pusat Sejarah.
Nyoman Arsana, dkk. 2014. Operasi Dwikora, 1962-1966. Jakarta: Tapasuma Ratu Agung.
Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. : 050/TK/Tahun 1968 Tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Dan Tanda-Kehormatan Bintang Sakti.
Priyadi, Sugeng. 2011. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
“Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan Utara”, Kedaulatan Rakjat, 11 Desember 1962, hlm. 1.
Roso Daras. 2013. Total Bung Karno, Serpihan Sejarah yang Tercecer (cetakan ke-empat). Depok: Penerbit Imania
Sasono dan Tri Atmo. 1993. Mengenal Purbalingga. Jakarta: Paguyuban Arsantaka.
Shahab, Alwi. 2014. “Usman-Harun dan Ekspresi Kemarahan Rakyat”. Koran Republika, 13 Februari 2014, halaman 1 dan 9.
Shuib, Shukri, Md. et al. 2009. “The Implications of Cold War on Malaysia State Building Process”. Jurnal Asian Culture and History, Vol 1, No. 2, July 2009, hlm 89-98.
Sukarno. 1965. Dibawah Bendera Revolusi. Jakarta: Pabitia Penerbit Dibawah Bendera Revolusi.
Sukardi, Tanto. 2011. Perang Dingin: Episode Sejarah Barat dalam Perspektif Konflik Ideologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suko Bandiyono, dkk. 2004. Mobilitas Penduduk di Perbatasan Papua-PNG. Jakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI).
Wawancara dengan Siti Rodijah, kakak kandung Janatin, tanggal 17 Juli 2017 dirumahnya Desa Jatisaba, Kabupaten Purbalingga.
Wawancar dengan Ahmad Matori, kakak kandung Janatin, tanggal 26 Juli 2017 dirumahnya Desa Jatisaba, Kabupaten Purbalingga.
Wawancara dengan Siti Turijah, adik kandung Janatin, tanggal 28 Juli 2017 di rumahnya Desa Jatisaba Purbalingga.
Wawancara dengan Pak Artijo, teman kecil dan adik ipar Janatin, tanggal 28 Juli 2017 di rumahnya Desa Jatisaba Purbalingga.
Refbacks
- There are currently no refbacks.