AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIKUM OLEH DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
A. Buku
Acep Saepudin & Geofani Milthree Saragih. (2023). Eksistensi Advokat Dalam Penegakan Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Anwar, Y., & Adang. (2009). Sistem Peradilan Pidana: Konsep, Komponen & Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia. Bandung: Widya Padjadjaran.
Aris Prio Agus Santoso, Rezi, & Aryono. (2023). Pengantar Hukum Pidana. Yogyakarta: Pustaka baru press.
E. Fernando M. Manullang. (2017). Legisme, Legalitas, dan Kepastian Hukum. Jakarta: Kencana.
Effendi, E. (2021). Hukum Acara Pidana (Perspektif KUHAP Dan Peraturan Lainnya. Bandung: PT. Refika Aditama.
Elisabeth Nurhaini Butar-Butar. (2018). Metode Penelitian Hukum, Langkah-Langkah untuk Menemukan Kebenaran dalam Ilmu Hukum. Bandung: PT. Refika Aditama.
Hairi, W. M. (2012). Pengantar Ilmu Hukum. Bandung: Pustaka Setia.
Zainuddin Ali. (2015). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
B. Jurnal
Annisa Nurfadhila Nasarudin & Muhammad Rusli Arafat. (2023). Peranan Dan Kedudukan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Tindak Pidana Perkosaan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9 (14).
Arifatuzzahrah, F., & Hasba, I. B. (2024). Kepastian Hukum Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Terhadap Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Jurnal USM Law Review, 7(1), 70. https://doi.org/10.26623/julr.v7i1.7997
Bachri, S. (2024). Implikasi Hukum Atas Isu Etika Dalam Praktik Kedokteran. Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, 17 (1).
Bato, D. C., Kepel, B. J., & Posangi, J. (2024). Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari Dokter Keluarga ke RSU GMIM Tonsea Airmadidi. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1).
Cahyani, N. P. M., Sujana, I. N., & Widiantara, M. M. (2021). Visum et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Penganiayaan. Jurnal Analogi Hukum, 3(1), 122–128. https://doi.org/10.22225/ah.3.1.2021.122-128
Eugenia, F., Limanto, C. J., & Tedjokusumo, D. D. (2024). Tantangan Praktis dalam Proses Pembuktian Perkara Pidana: Kredibilitas Saksi dan Validitas Bukti Elektronik. Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum, 5(2).
Herlin Sobari & Maharani Nurdin. (2022). Peran Psikiatri Dalam Penegakan Hukum Sebagai VisumEt Repertum. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8 (15).
Muksin, M. R. S., & Rochaeti, N. (2020). Pertimbangan Hakim Dalam Menggunakan Keterangan Ahli Kedokteran Forensik Sebagai Alat Bukti Tindak Pidana Pembunuhan. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 2 (3), 343–358. https://doi.org/10.14710/jphi.v2i3.343-358
Nuralinda, Z., & Rusli Arafat, M. (2022). Pertanggungjawaban Hukum Pidana Terhadap Pelaku Pemalsuan Alat Bukti Visum Et Repertum. Jatiswara, 37 (2), 205–211. https://doi.org/10.29303/jtsw.v37i2.409
Shara, D. W., Amelia, N. R., & Manalu, B. R. (2019). Peranan Visum Et Repertum dalam Proses Pembuktian Perkara Pidana Penganiayaan Biasa yang Mengakibatkan Kematian (Putusan Nomor: 3490/Pid.B/2015/Pn.Mdn). Jurnal Mercatoria, 12 (1), 1. https://doi.org/10.31289/mercatoria.v12i1.2353
C. Sumber lain
Anju Trifosa Manurung. (2022). Tinjauan Terhadap Kekuatan Alat Bukti Visum ET Repertum Dalam Kasus Penganiayaan (Studi Kasus Perkara No: 384/PID.B/2020/PN Dum) [Thesis]. Universitas Islam Riau
Mei Handayani Titik. (2023). Peran Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Surat Dalam Tindak Pidana Kekerasan [Thesis]. Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI.
Zulaidi. (1993). Manfaat Pelaksanaan Bantuan Hukum Bagi Tersangka/Terdakwa Dalam Usaha Mencari Keadilan [Thesis]. Universitas Airlangga.
DOI: http://dx.doi.org/10.25157/justisi.v13i1.17429
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.



