EKSISTENSI MAKAM EYANG DALEM BRATADIKUSUMAH DI DUSUN PASIR AMIS DESA SUKANAGARA KECAMATAN JATINAGARA KABUPATEN CIAMIS

Agus Gunawan, Rizka Noorsyamsiah

Abstract

Makam Eyang Dalem Bratadikusumah merupakan makam leluhur Dusun Pasir Amis yang dikeramatkan yang berasal dari Kesultanan Cirebon sekitar abad ke-18 Masehi. Makam tersebut terbagi ke dalam tiga kompleks dengan nama; keramat Raden Undakan, keramat Eyang Dalem Bratadikusumah, dan Keramat Ceker Kidang yang masing-masing keramat dianggap memiliki pengaruh terhadap siapa saja yang mempercayainya. Masyarakat di sekitar lokasi makam Eyang Dalem Bratadikusumah secara umum menganggap bahwa makam tersebut adalah lokasi untuk melakukan pendekatan diri Tuhan Yang Maha Esa. Namun, tidak jarang sering disalahgunakan sebagai tempat untuk melakukan pemujaan dan meminta-minta. Berbeda halnya dengan pengunjung (peziarah), mereka menganggap bahwa makam Eyang Dalem Bratadikusumah adalah tempat ritual untuk melakukan pemujaan terhadap para roh leluhur, sehingga apa yang dicita-citakan bisa terwujud. Secara religi dampak dari keberadaan makam keramat tersebut baik bagi masyarakat maupun bagi pengunjung ialah; Mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kelompok-kelompok aliran kepercayaan tertentu yang berada di Dusun Pasir Amis. Namun dengan pemahaman yang salah dari tempat tersebut, diduga menjadi penyebab munculnya kembali kepercayaan animisme dan dinamisme jika tidak diimbangi dengan keimanan yang kuat terhadap Tuhan. Keberadaan makam Eyang Dalem Bratadikusumah adalah sebuah jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu baik rizki, kesehatan, maupun kelanggengan jabatan. Berbekal dari kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan mistik yang ada di makam Eyang Dalem Bratadikusumah, peziarah menyandarkan harapan di dalam batin mereka.Kata Kunci: Bratadikusumah dan ZiarahABSTRACTThat Eyang Dalem Bratadikusumah’s Grave is the glorious grave in Dusun Pasir Amis respected come from Kesultanan Cirebon about eighteenth century. This grave divided into three complexes in the name; Keramat Raden Undakan, Keramat Eyang Dalem Bratadiksumah, and keramat Ceker Kidang that each keramat regarded have an influence for everybody who believes in that. The people who live in location Eyang Dalem Bratadikusumah’s grave in generally regarding that the grave is a location to bring self with God. However, it is seldom accused as place of sacrifice. Different with the visitor (peziarah), they regard that Eyang dalem Bratadikusumah’s grave is a place of ritual worship for soul of glorious, so the passion can be true. In religious the impact of the location of respected grave for the people who live in there or the visitor as follows; to increase faith and piety with God. It shows with many sure faith groups which there in Dusun Pasir Amis. How ever with misunderstanding from this place, estimated become a cause of back appear animism and dynamism if not balance with a strong faith for God. The location of Eyang Dalem Bratadikusumah’s grave is the short way for get something such livelihood, health, and also eternity of duty. In a strong faith for a mystical anxiety in Eyang Dalem Bratadikusumah’s grave, the visitors realize the hopes in their soul.Keywords: Bratakusumah and Ziarah

Full Text:

PDF INDONESIA

References

Asyari, Imam. 1983. Pengantar Sosiologi. Surabaya: Usaha Nasional.

Haviland, William. 1999. Antropologi. Jakarta: Erlangga.

Koentjoroningrat. 1993. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Maesa, Amay. 2012. Makam keramat Buyut Gangsa di Desa Cikupa Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.

Rasjid, H. Sulaiman. 2002. FIQH ISLAM. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Rusmiati, Tati. 2009. Gunung Kampaan Pamujaan.

Said, Fuad. 2004. Keramat Wali-wali. Jakarta: Pustaka Al Husna Baru

Senja, Ratu Aprilia dan Em Zul Fajri. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publisher.

Setiadi, Elly. 2005. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Pernada Media Group.

Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alvabeta CV.

Tim Peneliti (DEPDIKNAS). 2000. Kebudayaan Masyarakat Sunda di Jawa Barat, Jakarta : CV Manfada Utama.

Tuti, Eulis. 2008. Perubahan tradisi ziarah kubur di kampung Mahmud Desa Mekar Rahayu Kec. Marga Asih Kabupaten Bandung.

Wulandari, Fikri Trisnawati. 2011. Pergeseran Makna Budaya Bakakak Gamping.

_____, (2015). Monografi Desa Sukanagara. Jatinagara: Desa Sukanagara.

Http://Ibadah-Dan-Amalan-Yang-Bermanfaat-Bagi-Mayit-almanhaj.or.id.htm/diakses 18 Februari 2015.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.