Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model Picture and Picture dapat meningkatkan kemampuan siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melakukan 2 (dua) siklus tindakan, yang pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan tes hasil belajar. Hasil enelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Picture and Picture terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang melampaui KKM dibandingkan dengan pra tindakan.Proses pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-2 meningkat sebesar 22% menjadi 68% pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 14% menjadi 82% pada akhir siklus II pertemuan ke-2.Hasil belajar dan kemampuan siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung pada siklus I pertemuan ke-2 sebesar 51% meningkat sebesar 25% menjadi 76% pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula hasil belajar dan kemampuan siswa pada siklus pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 6% menjadi 82% pada akhir siklus II pertemuan ke-2.Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I pertemuan ke-2 sebesar 5% meningkat sebesar 58% menjadi 63% pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula perentase ketuntasan klasikal pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 10% menjadi 75% pada akhir siklus II pertemuan ke-2.Pada mumnya siswa merespon dengan baik penggunaan model Picture and Picture. Hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan proses pembelajaran pada pertemuan dan siklus ke siklus menunjukkan kemajuan dan peningkatan. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-2 sebesar 50% meningkat sebesar 15% menjadi 65% pada siklus II pertemuan ke-1. Demikian pula aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-1 meningkat sebesar 6% menjadi 82% pada akhir siklus II pertemuan ke-2.
References
David Hopkins. (1993) A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia . Open University Press.
Ibrahim, M. Racmadiarti, F.Nur, M dan Ismono 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. University Press
Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovasi . Media Persada Jatim
Johnson, David dan Johnson, Roger T (2007) Cooperative Learning and Moral Education.
Lie Anita 2005. Cooperative Learning, Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang Kelas. Jakarta. Grasindo
Sardian, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta Rajawali Pers.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta
Soetomo. (1993). Dasar-Dasar InteraksiBelajar Mengajar. Cetakan ke-1. Surabaya. Usaha Nasional.
Usman. 1995 Managemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Winkel. S.J.W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo
Yudhistira, D.(2012). Menyusun Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas Yang memenuhi Kriteria ‘Apik”. Ciamis Jawa Barat : CV.Mulya Abad