Abstract
ABSTRACTThe purpose of this study is to find out the students’ mathematical representation ability by means of the scaffolding learning model. This study used a quasi-experiment with nonequivalent control group design as the research method The data analysis technique was the parametric test t 'test. the population was the VIII A to VIII D students of SMP Negeri 3 Ciamis, Indonesia. The samples were taken using the cluster random sampling technique. 30 students of the VIII B were the experimental class and 30 students of the VIII C were the control class. The main instrument used was the test instrument which is an essay of mathematical representation ability test. The test was about cubes and blocks. The results showed that there were differences in increasing mathematical representation ability between students who taught by scaffolding model and students who taught by direct learning (Direct Instruction). The recommendation of this study is that the discussion part needs to be more effective because it was less conducive. Keywords: Scaffolding Learning Model, Direct Learning (Direct Instruction), Mathematical Representation Ability ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran scaffolding. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, dengan desain nonequivalent control grup desain. Teknik analisis data menggunakan uji parametrik t’ test. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sampai VIII D SMP Negeri 3 Ciamis. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 siswa. Instrumen utama yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes yaitu soal tes kemampuan representasi matematis berbentuk uraian. Pokok bahasan yang disajikan sebagai bahan materi adalah kubus dan balok. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran scaffolding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung (Direct Instruction). Rekomendasi dari penelitian ini adalah pada tahap diskusi perlu diefektifkan karena kurang kondusif. Kata Kunci : Model Pembelajaran Scaffolding, Pembelajaran Langsung (Direct Intruction), Kemampuan Representasi Matematis
References
Cahyono, N.A. (2010). Proses Scaffolding untuk mencapai Zone of Proximal Development (ZPD) Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Yogyakarta (442-448). Tersedia di: http://eprintts.uny.ac.id
National Council of Teachers of Mathematics [NCTM]. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Tersedia di: http://www.nctm.org/Standards-andPositions/Principles-and-Standards/
Rahmawati, F. (2016). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Scaffolding Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 30 Bandar Lampung. Jurnal Penelitian LENTERA STKIP Bandar Lampung Vol.1 146-154. Tersedia di: www.jurnal.stkippgribl.ac.id/articl.
SISDIKNAS. (2003). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Tersedia di: http://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/dwonload/id/101&ved
Sufairoh. (2016). Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan Profesional, 5(3), 120. Tersedia di: www.jurnalpendidikanprofesional.com>>
Sunaryo & Fatimah. 2018. Implementasi Pendekatan Kontekstual pada Model Pembelajaran Scaffolding. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika, 4(2) 87-96.
Yuningsih, A. S.,& Rohaendi, S. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi. Jurnal Biormatika, 4(1), 16-23. Tersedia di: ejournal.unsub.ac.id/index.php/FKIP/article/download/8/7/.