Abstract
The students’ reasoning ability is still very low. One of the reasons is due to the lack of opportunities for students to develop optimally their ability to think creatively in the learning process. Research in the form of Classroom Action Research (CAR) conducted in 2 cycles. The results showed that in the first cycle with an N-gain value of 0.54 was in the medium category. It increased in cycle II with an N-gain value of 0.72 which was in the high category. The average value of creative thinking skills in cycle I and cycle 2 expressed by the average creative assessment process which has increased with the acquisition in cycle 1 of 62.4 which is categorized sufficiently and in cycle 2 of 78 which is categorized well. The average creative assessment of products in cycle 1 of 63.2 was categorized sufficiently and had an increase in cycle 2 with an average rating of 80.3 in the good category. The results of the analysis proved that STEM-based learning through PLTMH projects was able to help students in class VII D students of SMPN 4 Sumedang, Indonesia to improve the concept of energy and their creative thinking skills. Keywords: STEM, Energy concepts, creative skills.ABSTRAKKemampuan bernalar peserta didik masih sangat kurang. Salah satu penyebabnya dikarenakan kurangnya kesempatan peserta didik untuk mengembangkan secara optimal kemampuan berpikir dan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Penelitian berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak 2 siklus. Hasil pemahaman konsep siswa pada konsep Energi pada siklus I dengan nilai N-gain sebesar 0,54 kategori sedang. Sedangkan pada siklus II meningkat dengan nilai N-gain sebesar 0,72 kategori tinggi. Terjadi peningkatan pemahaman konsep Energi pada media PLTMH melalui pendekatan STEM dengan nilai Gain pada siklus 1 sebesar 0,54 kategori sedang menjadi 0,72 pada siklus 2 dengan kategori tinggi. Nilai rata-rata ketrampilan berfikir kreatif siklus I dan siklus 2 yang dinyatakan dengan rata-rata penilaian kreatif proses mengalami peningkatan dengan perolehan pada siklus 1 sebesar 62,4 yang dikategorikan cukup dan pada siklus 2 sebesar 78 yang dikategorikan baik. Rata-rata penilaian kreatif produk pada siklus 1 sebesar 63,2 dikategorikan cukup dan mengalami peningkatan di siklus 2 dengan rata rata penilaian sebesar 80,3 dengan kategori baik. Hasil analisis membuktikan bahwa pembelajaran berbasis STEM melalui projek PLTMH, mampu membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan konsep Energi dan ketrampilan berfikir kreatif pada siswa kelas VII D SMPN 4 Sumedang. Kata Kunci: STEM, konsep Energi, keterampilan kreatif.
References
Asmuniv. (2015). Pendekatan Terpadu Pendidikan STEM Upaya Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Memiliki Pengetahuan Interdisipliner Dalam Menyosong Kebutuhan Bidang Karir Pekerjaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Diakses dari http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1507-asv9.
Hasanah, Lt. (2019). Penerapan Cooperatif Learning Tipe Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis Lurus. Jurnal Wahana Pendidikan 5 (2), 60-67.
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D. (2014). Pengaruh Pembelajaran Terintegrasi Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) Pada Hasil Belajar Peserta Didik: Studi Meta Analisis. Surabaya.
Munandar. (1999). Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Pradita, Yulistyana. Mulyani, Bakti. Redjeki, Tri. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Surakarta: Jurnal Pendidikan Kimia Vol.4 No.1. Hal. 89-96,
Suparman dan Dwi Nastuti Husen. (2015). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Penerapan Model PJBL. Ternate: Universitas Khoirun.