Abstract
The purpose of this study was to determine the form of code creators and code mixing in one's social interaction to make language variations, the factors that influence creators and code mixing in the making of ID cards, Tegal Regency, and their application to Indonesian language learning in high school. Qualitative descriptive approach is the approach used. Sources of data are speeches that occur in the service of making ID cards in Pangkah District, Tegal Regency. Provision of research data using observational and technical methods of observing, free-of-conversation. Based on the research results, there are code switching and code mixing. Code switching and code mixing are divided into two types, namely code switching into exit code switching. Researchers focus more on researching code-switching and internal code-switching, internal code-switching contains 21 data, for internal code-mixing there are 22 data. The factors that influence the occurrence of code switching and code mixing in the ID card making service in Pangkah District, Tegal Regency, are the narrative factor, the narrative factor, the presence of three people, and the topic of conversation. The implication for learning Indonesian in high school is the negotiation text material.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode dalam tuturan pelayanan KTP di kantor Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada pelayanan KTP di kantor Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kulitatif merupakan pendekatan yang digunakan. Sumber data pada penelitian adalah tuturan langsung yang terjadi dalam pelayanan KTP di kantor Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Teknik penyediaan data menggunkan metode teknis simak bebas libat cakap. Analisis data dengan menggunakan metode padan, teknik yang digunakan adalah teknk pilah unsur penentu. Berdasarkan hasil penelitian terdapat alih kode dan campur kode. Alih kode dan campur kode terbagi menjadi dua jenis yaitu alih kode ke dalam alih kode keluar. Peneliti lebih fokus meneliti pada alih kode dan campur kode ke dalam, alih kode ke dalam terdapat 21 data, untuk campur kode ke dalam terdapat 22 data. Faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode pada pelayanan pembuatan KTP di Kecamatan Pangkah, Kabupaaaten Tegal, yaitu faktor penutur, faktor lawan tutur, faktor hadirnya orang ke tiga, dan topik pembicaraan. Implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yaitu materi teks negoisasi.
Keywords
Alih kode; Campur kode; implikasi pembelajaran
References
Amaliani, Shofi.,Triana, L., & Riyanto, A. (2020). Alih Kode dan Campur Kode pada Proses Belajar di TK Pertiwi Longkeyang dan Implikasinya. Jurnal Skripta 6 (2), 64-71.
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.
Nababan, P.W.J.1984 Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia
Sunarya. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Teknik Bermain Peran (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-A SMP Negeri 14 Tasikmalaya). Jurnal Wahana Pendidikan 5 (4), 81-86.