PENERAPAN BIMBINGAN TERSTRUKTUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MELAKSANAKAN PTK (Penelitian Tindakan Sekolah di SMP Negeri 2 Tasikmalaya)

Dadah Nahidah

Abstract


Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sesuai  tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Salah satu kompetensi profesional adalah meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kenyataannya masih banyak guru matematika SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya yang belum memahami pelaksanaan PTK.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan bimbingan terstruktur oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan PTK guru Matematika SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penemuan. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan pada guru matematika SMP Negeri 2 Tasikmalaya. Dalam penelitian ini penulis berkolaborasi dengan seorang pengawas satuan pendidikan tersebut.Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan bimbingan terstruktur dapat meningkatkan kemampuan guru-guru Matematika dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, hal ini terlihat dari indikator keberhasilan yang menunjukkan adanya peningkatan dari berhasil ke sangat berhasil untuk perumusan judul PTK dan dari kurang berhasil ke cukup berhasil untuk Laporan PTK. Implikasinya kepala sekolah diharapkan menggunakan metoda bimbingan terstruktur sebagai salah satu solusi ketika membimbing guru melaksanakan PTK dan terus mendorong dan memotivasi guru-guru untuk melaksanakan PTK baik dalam bentuk materi maupun non materi, waktu melakukan pembimbingan hendaknya dicari waktu yang luang dan pertemuan yang teratur supaya proses pembimbingan berjalan lebih baik, guru matematika perlu mengembangkan PTK untuk memperbaiki proses pembelajaran, tetapi perlu juga diperhatikan waktu supaya kegiatan pembelajaran tidak terbengkalai dan guru secara umum perlu terus-menerus membaca literatur baik dari buku-buku maupun internet.

Full Text:

Download PDF

References


Ali, Muhammad. (1996). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Karso dan Hidayat. (1993). Dasar-dasar pendidikan MIPA. UT Jakarta : Depdikbud.

Mulyasa, E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sabandar, J. (2001). Aspek Konstektual dalam Soal Matematika dalam Realistics Mathematics Education. Makalah pada Seminar UPI Bandung : tidak dipublikasikan.

Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Simanjuntak, L. (1003). Metode Mengajar Matematika. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (1996). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Suharta, I.G.P. (2001). Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik untuk Mengembangkan Pengertian Siswa. Makalah Seminar Pendidikan Realistik dalam Pendidikan Matematika. Yogyakarta : tidak diterbitkan.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : JICA.

Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakrya.

Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA.

Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Semarang : Depdikbud.




DOI: http://dx.doi.org/10.25157/wa.v4i2.746

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL WAHANA PENDIDIKAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 

Indexing: